
7 Step Pembuatan Kompos di Rumah, Mudah dan Ramah Lingkungan
Kompos merupakan salah satu solusi terbaik untuk mengelola sampah organik yang seringkali terbuang begitu saja. Selain mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, kompos juga memberikan banyak manfaat bagi tanah, meningkatkan kualitas tanah, dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Pembuatan kompos di rumah adalah cara yang mudah dan ramah lingkungan untuk mengolah sampah organik. Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh step pembuatan kompos yang dapat dilakukan di rumah dengan cara yang sederhana namun efektif.
1. Persiapkan Bahan-Bahan untuk Kompos
Langkah pertama dalam pembuatan kompos adalah mengumpulkan bahan-bahan yang akan digunakan. Bahan kompos terbagi menjadi dua jenis utama: bahan hijau (nitrogen) dan bahan cokelat (karbon).
-
Bahan hijau (Nitrogen): Ini termasuk sampah dapur seperti sisa sayuran, buah-buahan, ampas kopi, dan teh, serta bahan-bahan seperti rumput yang baru dipotong, daun muda, atau tanaman yang baru dicabut.
-
Bahan cokelat (Karbon): Bahan ini berfungsi untuk menyeimbangkan kadar nitrogen. Beberapa contoh bahan cokelat adalah daun kering, ranting kecil, kardus yang robek, kertas, dan jerami.
Penting untuk menyeimbangkan bahan hijau dan cokelat dalam perbandingan sekitar 1:3, yakni satu bagian bahan hijau dan tiga bagian bahan cokelat. Jika rasio ini tepat, proses pengomposan akan berjalan lebih cepat dan efisien.
2. Pilih Tempat atau Wadah untuk Kompos
Setelah bahan terkumpul, langkah selanjutnya adalah memilih tempat atau wadah untuk kompos. Anda dapat membuat kompos di halaman rumah, di sudut kebun, atau menggunakan wadah khusus kompos. Beberapa opsi wadah yang bisa digunakan meliputi:
- Tempat terbuka: Jika memiliki halaman, Anda bisa membuat lubang kompos atau menggunakan tumpukan terbuka untuk menumpuk bahan-bahan kompos.
- Wadah kompos: Jika ruang terbatas atau Anda tidak ingin menggunakan tempat terbuka, wadah kompos seperti keranjang kompos atau ember kompos plastik bisa digunakan. Pastikan wadah ini memiliki lubang ventilasi untuk sirkulasi udara yang baik.
3. Mencampurkan Bahan Hijau dan Cokelat
Setelah tempat atau wadah siap, saatnya untuk mencampurkan bahan-bahan hijau dan cokelat. Lapiskan bahan cokelat terlebih dahulu di dasar tempat kompos, lalu tambahkan bahan hijau di atasnya. Lanjutkan dengan melapisi bahan cokelat lagi, dan seterusnya hingga semua bahan habis. Pastikan campuran ini tidak terlalu padat, karena sirkulasi udara yang baik penting untuk mempercepat proses pengomposan.
4. Menjaga Kelembaban Kompos
Proses pengomposan membutuhkan kelembaban yang tepat agar mikroorganisme yang memecah bahan organik dapat berkembang dengan baik. Sebaiknya, kompos memiliki kelembaban seperti spons yang di peras, tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering. Untuk menjaga kelembaban, Anda bisa menyemprotkan air setiap beberapa hari sekali, terutama jika cuaca sedang sangat panas atau kering.
Jika kompos terlalu basah dan berlendir, tambahkan bahan cokelat seperti daun kering atau kertas koran robek untuk menyerap kelembapan berlebih. Jika terlalu kering, tambahkan sedikit air untuk meningkatkan kelembabannya.
5. Aduk Kompos Secara Teratur
Proses pengomposan akan berjalan lebih cepat jika bahan kompos di aduk secara teratur. Pengadukan ini membantu mempercepat proses dekomposisi dan memastikan sirkulasi udara yang baik. Cobalah untuk mengaduk kompos setiap minggu atau setiap dua minggu sekali. Anda bisa menggunakan sekop atau garpu untuk mengaduk kompos, pastikan semua bahan tercampur merata.
6. Pantau Proses Pengomposan
Proses pengomposan biasanya memakan waktu antara 2 hingga 6 bulan tergantung pada bahan yang di gunakan, kelembaban, suhu, dan seberapa sering Anda mengaduk kompos. Anda bisa memantau proses ini dengan memeriksa apakah kompos sudah berubah warna dan baunya menjadi lebih seperti tanah subur. Jika kompos sudah berwarna cokelat kehitaman dan baunya seperti tanah hutan, itu artinya proses pengomposan sudah selesai.
7. Menggunakan Kompos yang Matang
Setelah kompos matang, Anda bisa menggunakannya untuk menyuburkan tanah di kebun atau pot tanaman. Kompos yang sudah matang kaya akan nutrisi yang baik untuk tanaman, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan daya tahan tanah terhadap erosi. Anda bisa menambahkan kompos ini langsung ke tanah atau mencampurnya dengan tanah pot untuk hasil yang lebih maksimal.
Jika Anda memiliki kelebihan kompos, Anda juga bisa menyimpannya untuk di gunakan pada musim tanam berikutnya atau membagikannya dengan tetangga atau teman-teman yang membutuhkan.
Baca juga: Mengenal Polifenol Oksidase, Enzim yang Menyebabkan Oksidasi pada Apel
Pembuatan kompos di rumah tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan banyak manfaat bagi kebun dan tanaman Anda. Dengan mengikuti tujuh tahapan sederhana ini, Anda dapat mengurangi sampah organik, meningkatkan kualitas tanah, dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan. Mulailah membuat kompos di rumah dan nikmati manfaatnya yang luar biasa untuk bumi dan tanaman Anda!